UTS Pendidikan Agama Islam Semester 1

 

UTS Pendidikan Agama Islam

SOAL

  1. Jelaskan pendapat saudara tentang mengapa manusia harus beragama!
  2. Jelaskan yang saudara ketahui tentang Qodlo' dan Qodar dan mengapa manusia wajib mengimani hal tersebut!
  3. Islam adalah agama samawi yang menurut sebagian orang dianggap tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan modern karena terhalang dengan masalah metode pembuktian, bagaimana pandangan saudara tentang pendapat tersebut?
  4. Islam merupakan agama terakhir yang bersifat menyempurnakan, apa yang dimaksud dengan hal tersebut?
  5. Sebagai negara yang berketuhanan yang mahaesa, jelaskan peran agama bagi bangsa Indonesia!

JAWABAN NO 1
         Kata “Agama” berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta “A” yang berarti tidak dan “Gama” yang berarti kacau atau rusak. Sehingga agama memiliki pengertian sesuatu yang menghindarkan manusia dari kekacauan dan kerusakan. Agama memiliki kaidah-kaidah yang berisi perintah dan larangan yang pada intinya membuat kehidupan manusia menjadi tertib dan aman. Seseorang harus beragama karena jika seseorang itu tidak beragama, maka ia tidak mempunyai pegangan yang pasti dalam hidupnya. Orang yang tidak beragama dapat digambarkan seperti kapal yang terombang-ambing di tengah lautan yang luas dalam keadaan kehabisan bahan bakar. Kapal tersebut tinggal menunggu waktu untuk hancur dengan sendirinya.
        Tetapi mengapa orang yang beragama seringkali menimbulkan kerusakan di bumi ini? Itu karena ajaran-ajaran suci dari agamanya tidak ia amalkan dengan benar. Atau karena orang tersebut mendapat ajaran sesat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. Sehingga menjadi penting untuk memahami ajaran agama dengan benar dan disesuaikan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang hidup di dalam masyarakat yang bersangkutan.

JAWABAN NO 2
       Qodlo’ secara bahasa berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Allah sudah memutuskan sejak zaman azali (sejak alam semesta belum diciptakan) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk-Nya. Baik itu adalah kebaikan, keburukan, maupun kematian seseorang sudah ditetapkan oleh Allah sejak dulu. Sedangkan Qodar merupakan perwujudan dari Qodlo’ Allah kepada makhluk-Nya sesuai dengan porsinya menurut kehendak-Nya.
      Manusia wajib mengimami Qodlo’ dan Qodar sebagai perwujudan ketaatan manusia kepada Allah dengan mempercayai sedalam-dalamnya bahwa apa yang terjadi di bumi ini sudah menjadi ketetapan dan ketentuan-Nya. Manusia harus yakin bahwa di balik ketetapan-Nya tersebut terdapat hikmah yang begitu besar bagi manusia jika mau memikirkannya dengan baik. Selain itu, meskipun takdir manusia telah ditetapkan oleh Allah, manusia tidak boleh bermalas-malasan karena suatu hasil tidak akan bisa didapat tanpa melalui proses. Maka dari itu, iman kepada Qodlo’ dan Qodar akan membuat manusia semakin bersemangat menjalani hidupnya. Dan apabila seandainya usahanya itu gagal, ia tak akan mudah menyerah dan putus asa karena ia percaya bahwa kegagalannya itu telah ditetapkan oleh Allah dan dibalik kegagalannya itu pasti terdapat hikmah yang luar biasa besar baginya. Perlu diingat bahwa kebanyakan kasus bunuh diri terjadi karena manusia mengalami kegagalan kemudian kecewa dan frustasi sehingga kekecewaan dan rasa frustasi ini mendorong dirinya untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan iman kepada Qodlo’ dan Qodar dapat meminimalisir rasa kecewa dalam diri manusia agar tak sampai terjadi peristiwa bunuh diri.

JAWABAN NO 3
     Ilmu pengetahuan tidak hanya berbicara tentang pengetahuan Pasti-Alam yang sifatnya empiris atau berparadigma Positivis. Pembuktian berarti mencari kebenaran. Sedangkan kebenaran sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kebenaran indrawi dan kebenaran rasional. Kedua jenis kebenaran ini apabila digabungkan akan menimbulkan kebenaran baru, yaitu kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah sampai kapanpun tidak akan bisa didapatkan karena ilmu agama bukanlah ilmu Pasti-Alam.
      Ilmu agama lebih kepada ilmu tentang keyakinan dan kepercayaan batin manusia yang bisa dipikirkan secara rasional melalui akal sehat. Semua masalah dalam agama bisa dipecahkan dengan pikiran rasional. Fakta ini saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa sesuatu itu benar. Ayat-ayat Al-Quran mengandung kebenaran yang bersifat rasional sehingga Al-Quran masih bisa dikatakan bahwa Al-Quran masih sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern. Permasalahan-permasalahan hidup pun akan ditemukan solusinya jika kita melakukan penelusuran terhadap Al-Quran dan hadis-hadis shahih.

JAWABAN NO 4
     Islam merupakan agama yang sempurna. Islam juga merupakan agama terakhir yang bersifat menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Oleh karena itu, agama Islam merupakan agama yang sempurna dan yang menyempurnakan.
      Sebelum adanya Islam yang berpedoman kepada Al-Quran, manusia beragama dan berpedoman kepada Kitab Zabur, Taurat, dan Injil menurut ajaran Islam. Ketiga kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran tersebut sifatnya belum sempurna sehingga menciptakan agama yang kurang sempurna pula. Ketidaksempurnaan ini dapat berupa kurangnya kaidah-kaidah dalam mengatur kehidupan manusia maupun peribadatan kepada Allah. Selain itu dapat juga masih banyak pertentangan dan perselisihan di dalamnya. Oleh karena itu, Allah menurunkan Islam beserta Al-Quran-Nya untuk menyempurnakan ajaran-ajaran agama sebelumnya. Maka sesudah lengkapnya Al-Quran sebagai satu kesatuan, sempurnalah nikmat yang diberikan Allah kepada umat manusia.

JAWABAN NO 5
        Pengaruh agama dalam masyarakat Indonesia sangat besar perannya. Agama-agama di Indonesia yang sifatnya majemuk telah mendasari perumusan ideologi atau dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Sila satu Pancasila tidak lain adalah perwujudan nilai-nilai agama yaitu Ketuhanan di dalam ideologi negara. Sehingga segala sesuatu yang terjadi dan akan terjadi harus dilandaskan pada sila-sila Pancasila yang salah satunya adalah sila pertama yaitu Ketuhanan. Seperti pembentukan hukum baru harus memperhatikan kaidah-kaidah agama agar tidak bertentangan dengan sila satu Pancasila.
        Peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia juga dapat dikatakan sebagai pembatas perilaku manusia agar tidak berbuat kerusakan seperti halnya hukum negara dalam menghukum orang yang melanggar norma hukum tersebut Agama juga memelihara spirit religius manusia yang berdasarkan pada moralitas dan etika sehingga agama menghindarkan manusia untuk berbuat tidak adil dalam kehidupan bernegaranya.

*Catatan kuliah untuk memenuhi tugas UTS Pendidikan Agama Islam semester 1

0 Komentar